Naga333-Di malam hari, ketika kita sudah siap terpejam dan lampu kamar dimatikan, bukan hal yang aneh jika pikiran mulai mengembara. Tak jarang kesedihan dan pikiran negatif play on words semakin menguat. Di media sosial banyak orang merujuk kondisi tersebut sebagai "depresi malam hari". Para pakar menegaskan, perasaan sedih yang menguat saat malam bukan berarti kita memiliki masalah mental. Memahami mengapa ini terjadi dapat membantu kita mengambil langkah untuk merasa lebih baik.
Depresi malam hari adalah istilah sehari-hari untuk gejala depresi yang muncul atau memburuk di malam hari. Depresi malam hari bukanlah determination tapi lebih untuk menggambarkan suasana hati yang buruk. Walau mirip, tapi depresi malam hari berbeda dengan kecemasan yang seringkali meningkat saat malam dan cenderung membuat orang merasa gelisah dan tegang, penelusuran "naga333" situs terpercaya.
"Pada dasarnya depresi malam hari membuat kita merasa sangat sedih, merasa tak ada kebahagiaan, hidup terasa level. Kondisi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman, bukan cuma pada pikiran tapi juga fisik, apalagi kalau sampai mengganggu tidur," customized structure psikiater Dr.Theresa Miskimen Rivera.
Ia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat mind-set kita jadi rendah di malam hari, termasuk karena susah tidur, kesepian, hingga jam biologis tubuh. Jam biologis membantu kita mengontrol perasaan awas di pagi hari, kapan lapar di jam makan, serta rasa rileks dan mengantuk saat malam. Jam biologis atau irama sirkadian juga mengatur compositions penting seperti suhu tubuh, kadar hormon, dan sistem imun.
Jika jam biologis tidak selaras dengan siklus tidur dan bangun alami tubuh, maka akan berdampak negatif pada mind-set. Penelitian pada pekerja shift malam, misalnya, menemukan bahwa bekerja di luar jam kerja ordinary terkait dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan. Depresi di malam hari memang bisa jadi juga gejala depresi klinis.
Tapi menurut studi, kebanyakan orang (walau tak punya gangguan temperament) akan merasa moodnya tidak stabil setelah tidur terlalu larut atau bangun kepagian.Untuk menghilangkan gejala depresi di malam hari, mulailah dengan memperbaiki kebiasaan tidur. Dr Sarah L Chellappa, yang telah mempelajari hubungan antara ritme sirkadian dan state of mind, merekomendasikan untuk menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten, menghindari tidur siang, dan menyimpan gawai setidaknya satu jam sebelum tidur.
Menjaga kamar tidur pada suhu yang nyaman dan sejuk juga penting. Jika perasaan kita tetap buruk setelah melakukan langkah utama tersebut, pikirkan apa yang memicu perasaan tidak nyaman ini. Apakah ada faktor fisik seperti kebanyakan minum kopi tadi sore atau makan terlalu banyak saat makan malam,dikutip dari "naga333login.org" .
Evaluasi pula apakah ada yang memberatkan pikiran. Cobalah untuk menguraikannya dengan menuliskannya di kertas. Bila kita merasa ada banyak hal yang harus dikerjakan esok hari, tuliskan saja daftarnya. Bagaimana quip tak ada yang bisa kita lakukan di jam dua pagi. Cobalah untuk menghindari membuat penilaian atau keputusan apa play on words saat terjaga di malam hari dan sebaliknya fokuslah pada hal yang tidak terlalu serius.
"Ketika kita bangun pagi, state of mind kita biasanya lebih bagus dan pola pikir kita tidak terlalu pesimis dibanding saat kita masih terjaga sampai tengah malam," customized organization pakar irama sirkadian Dr.Alfred J Lewy. Walau begitu, jika kita merasa state of mind kita tak kunjung membaik di siang hari dan perasaan ini terus menetap lebih dari seminggu, sebaiknya konsultasikan dengan profesional bidang psikologi.
Komentar
Posting Komentar