Naga333-Seorang pria di India hidup lagi saat akan dikremasi. Padahal, sebelumnya dokter telah memeriksa dan menyatakannya meninggal dunia setelah mengalami serangan epilepsi.Kejadian ini dialami Rohitash Kumar berusia 25 tahun yang memang kesulitan berbicara dan mendengar. Ia saat itu tinggal di Maa Sewa Sansthan, sebuah panti jompo yang memiliki kebutuhan khusus.
Pada Kamis , Kumar sakit dan dibawa ke rumah sakit di Jhunjhunu di negara bagian barat Rajasthan, India. Dokter langsung melakukan CPR, tetapi melihat detak jantungnya datar pada elektrokardiogram.Melihat itu, dokter menyatakan Kumar telah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.Alih-alih menjalani autopsi untuk memastikan penyebab kematian, dokter di rumah sakit distrik Bhagwan Das Khetan (BDK) langsung membawanya ke kamar jenazah,penulusuran "atlanticpapercatalog.com".
Dari sana, ia dibawa dan dibaringkan di atas tumpukan kayu bakar untuk dikremasi menurut custom Hindu.Namun, beberapa saat sebelum programming interface pembakaran dinyalakan, para saksi menyadari bahwa Kumar bergerak. Ia langsung diselamatkan dan langsung dibawa ke rumah sakit."Situasi itu sungguh ajaib.
Kami semua terkejut. Ia dinyatakan meninggal, tetapi ia masih bernapas dan hidup," customized organization seorang saksi di krematorium yang dikutip dari Day to day Mail.Seorang pria di India hidup lagi saat akan dikremasi. Padahal, sebelumnya dokter telah memeriksa dan menyatakannya meninggal dunia setelah mengalami serangan epilepsi.
Kejadian ini dialami Rohitash Kumar berusia 25 tahun yang memang kesulitan berbicara dan mendengar. Ia saat itu tinggal di Maa Sewa Sansthan, sebuah panti jompo yang memiliki kebutuhan khusus.Pada Kamis , Kumar sakit dan dibawa ke rumah sakit di Jhunjhunu di negara bagian barat Rajasthan, India.
Dokter langsung melakukan CPR, tetapi melihat detak jantungnya datar pada elektrokardiogram.Melihat itu, dokter menyatakan Kumar telah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.Alih-alih menjalani autopsi untuk memastikan penyebab kematian, dokter di rumah sakit distrik Bhagwan Das Khetan (BDK) langsung membawanya ke kamar jenazah, dikutip dari beberapa sumber terpercaya dan "pria4d" situs terpercaya.
Dari sana, ia dibawa dan dibaringkan di atas tumpukan kayu bakar untuk dikremasi menurut custom Hindu.Namun, beberapa saat sebelum programming interface pembakaran dinyalakan, para saksi menyadari bahwa Kumar bergerak. Ia langsung diselamatkan dan langsung dibawa ke rumah sakit."Situasi itu sungguh ajaib. Kami semua terkejut.
Ia dinyatakan meninggal, tetapi ia masih bernapas dan hidup," customized organization seorang saksi di krematorium yang dikutip dari Everyday Mail.Berdasarkan hasil penyelidikan awal, dokter telah melaporkan bahwa Kumar meninggal dunia karena gagal pernapasan akibat penyakit paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).Kepala petugas medis rumah sakit distrik Jhunjhunu, D Singh, mengatakan seorang dokter telah mempersiapkan laporan posthumous atau autopsi untuk mengetahui penyebab kematian secara pasti.Namun, ternyata laporan itu dibuat tanpa benar melakukan autopsi.
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah kemudian dikirim untuk dikremasi.Akibat kasus ini, tiga dokter telah diamankan dan diskors karena tuduhan kelalaian. Ketiga dokter itu adalah Dr Sandeep Pachar selaku kepala petugas medis BDK, Dr Yogesh Kumar Jakhar sebagai petugas medis kesehatan masyarakat, dan Dr Navneet Meel seorang petugas medis rumah sakit.Setelah diselamatkan dari kremasi, Kumar kembali dibawa ke unit intensif BDK unit perawatan.
Namun, kondisinya tidak membaik.Berbagai upaya dilakukan untuk membawanya ke rumah sakit Sawai Man Singh di Jaipur agar Kumar mendapat perawatan lebih lanjut. Namun, ia benar meninggal dunia saat tiba di rumah sakit."Ini adalah kelalaian serius. Tindakan akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab," beber Meena."Cara kerja para dokter juga akan diselidiki secara menyeluruh," tegasnya.
Komentar
Posting Komentar