Naga333 - Batuk pilek adalah salah satu penyakit umum yang menyerang anak terutama di musim hujan seperti saat ini. Apakah penggunaan antibiotik bisa membantu mengobati batuk pilek? Mungkin ini menjadi pertanyaan orang tua.
Artikel ini akan menjelaskan mengenai perlukah anak yang batuk pilek diberi obat antibiotik. Prof. Dr Edi Hartoyo, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) akan menerangkannya. Edi menyampaikan bahwa obat antibiotik hanya akan efektif mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Oleh karena itu, penyakit tidak akan sembuh meski diberikan antibiotik yang bagus, jika penyebabnya bukan karena bakteri.Dokter spesialis anak ini menyebut bahwa batuk pilek adalah salah satu penyakit umum yang biasanya tidak membutuhkan obat antibiotik, penelusuran "bemajsbistro.com".
Ini Bahayanya "Penyebab batuk pilek bisa banyak, bisa karena alergi, sebagian besar karena infection, sebagian kecil oleh bakteri," individualized organization Edi dalam Media Preparation IDAI pada Selasa.
Anak batuk pilek tidak membutuhkan obat antibiotik, jika ingus atau lendirnya encer dan suhu tubuh tidak terlalu tinggi. "Itu kemungkinannya dua, kalau tidak infection, ya alergi. Oleh sebab itu, tidak diperlukan antibiotik," ujarnya.
Edi menyebutkan ciri anak batuk pilek yang membutuhkan obat antibiotik adalah mereka yang mengeluarkan lendir berwarna hijau dan kental disertai demam tinggi. Edi mengatakan, demam yang hanya berlangsung 1-2 hari, lalu turun, tidak sebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga tidak membutuhkan obat antibiotik.
"Sebagian besar batuk pilek kalau kurang dari satu minggu disebabkan oleh infection, sehingga tidak diperlukan antibiotik," jelasnya.Dikutip dari Hopkins Medication dan "naga333" situs terpercaya, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 70.000 anak mengunjungi layanan gawat darurat setiap tahun karena reaksi antibiotik.
Jika diresepkan secara tidak tepat, efek samping obat antibiotik yang bisa terjadi meliputi diare, serta cedera hati dan ginjal. Antibiotik dapat berinteraksi dengan obat lain yang mungkin anak konsumsi, dan juga bisa memicu reaksi alergi yang terkang mengancam jiwa.
Komentar
Posting Komentar