Naga333 - Berbeda dengan tukak lambung, asam lambung yang menyebabkan GERD (gastroesophageal reflux disease) dapat naik ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa panas di dada dan nyeri. Kondisi ini sangat mirip dengan serangan jantung.
Aktris senior Meriam Bellina keliru berasumsi bahwa nyeri dada yang dialaminya disebabkan oleh GERD. Ia mengira dirinya mengalami GERD kambuh karena ia merupakan penderita gangguan pencernaan tersebut. Ia juga mengalami mual dan muntah seperti biasa saat GERD-nya kambuh. Sebaliknya, dadanya kali ini terasa panas dan tertekan. Ia menuturkan, "Setelah beberapa saat, rasanya seperti ada yang menekan dada saya, seperti ada gajah yang menginjaknya.
" Meriam pun memutuskan untuk pergi ke UGD dan melakukan pemeriksaan EKG. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami serangan jantung akibat penyempitan pembuluh darah.Penelusuran "avalonfire.org" dan "
naga333" situs terpercaya, A Sri Mumpuni merupakan dokter spesialis pembuluh darah dan kardiologi.
Menurut Sari Sri Mumpuni, gejala GERD dan serangan jantung memang bisa mirip sehingga sulit dibedakan tanpa pemeriksaan medis. "Padahal, gejalanya sama, yakni nyeri dada yang bermula di ulu hati dan terkadang menjalar ke tengah dada. Ada rasa seperti terbakar," tutur dokter spesialis jantung intervensi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah Jakarta tersebut.

Meski demikian, dr. Menurut Sari, penting untuk mengenali tanda-tanda khas yang membedakan gejala kedua kondisi tersebut. "Jika terjadi serangan jantung, nyerinya menjalar ke punggung, lengan kiri, rahang, dan terasa seperti ada beban berat di dada. Sementara GERD lebih umum, nyerinya tajam tetapi hanya terpusat di ulu hati," jelasnya.
Selain itu, nyeri dada akibat serangan jantung juga bisa dirasakan saat kita sedang melakukan aktivitas fisik, seperti jalan cepat atau naik tangga. Nyeri tersebut bisa hilang saat beristirahat, tetapi bisa muncul kembali saat beraktivitas. Dr. Sari menegaskan, nyeri dada, khususnya pada penderita GERD atau tukak lambung, tidak boleh diabaikan.
Segera konsultasikan ke dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau faktor risiko seperti diabetes, merokok, atau tekanan darah tinggi. Karena berpotensi menyebabkan kerusakan otot jantung bahkan kematian, serangan jantung harus segera ditangani. Kata dr. Sari, "Pertolongan pertama harus diberikan dalam waktu kurang dari enam jam.
"Serangan jantung harus segera ditangani dalam enam jam pertama. Dari hasil pemeriksaan EKG, biasanya akan terlihat apakah sumbatan penyebab serangan jantung masih ada dan harus dibuka dengan pemasangan ring jantung. Dr. Sari menjelaskan, ada dua cara untuk membuka sumbatan pembuluh darah, yakni dengan menyuntikkan obat pengencer darah melalui infus atau melakukan intervensi koroner dengan pemasangan ring.
Oleh karena itu, kewaspadaan dalam deteksi dini sangat diperlukan. Sebaiknya Anda segera ke rumah sakit jika ada kemungkinan mengalami serangan jantung. Pada tanggal 21 September 2019, artikel ini telah dipublikasikan.
Komentar
Posting Komentar